Bengkayang gandeng kepolisian perkuat pemanfaatan hutan sosial
Pendahuluan
kalbarnews.web.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang menggandeng kepolisian memperkuat pemanfaatan hutan sosial dan lahan terlantar untuk menopang ketahanan pangan daerah.
Kapolres Bengkayang Syahirul Awab menekankan pentingnya mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidak produktif agar dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat.
“Lahan yang ada harus kita manfaatkan secara produktif, salah satunya dengan menanam jagung yang memiliki nilai ekonomi dan pasar jelas. Program ini akan berhasil jika didukung semua pihak, baik pemerintah, kelompok tani, maupun masyarakat,” ujarnya dalam Diskusi Kelompok Terpumpun lintas sektor yang diadakan di aula Polres Bengkayang, Kamis.
Kapolres menambahkan gerakan tanam jagung yang saat ini digalakkan pemerintah pusat harus disambut dengan keseriusan di tingkat daerah.
“Mari kita jadikan kelompok tani yang sudah berjalan sebagai contoh. Dengan kebersamaan, pemanfaatan lahan akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bengkayang,” katanya.
Ia menambahkan pengelolaan lahan eks atau lahan tidur bisa menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan pangan. Target yang dicanangkan adalah memperluas areal tanam jagung hingga 30 ribu hektare.
“Dengan pencapaian ini kita yakin kemandirian pangan dapat terwujud sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Bengkayang Yulianus mengatakan hasil panen musim sebelumnya dari program tanam jagung produktivitas masih belum maksimal, sehingga hal tersebut perlu dievaluasi agar berharap hasil tanam selanjutnya menjadi lebih baik.
“Beberapa lokasi hanya menghasilkan 3-5 ton per hektare, padahal potensi awal diperkirakan 8–11 ton. Hal ini perlu kita evaluasi bersama, bukan untuk menyalahkan, melainkan menyempurnakan langkah ke depan,” ujarnya.
Diskusi ini, lanjut dia, diharapkan dapat melahirkan ide, rekomendasi, dan kolaborasi untuk menyukseskan program ketahanan pangan di Kabupaten Bengkayang.
Kolaborasi itu mencakup pemanfaatan hutan sosial, penyediaan modal dan pendampingan bagi petani, optimalisasi fasilitas pasca-panen, hingga pembukaan akses pasar yang lebih luas.
“Diskusi ini menjadi simbol komitmen bersama dalam mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan hutan sosial dan lahan terlantar,” ujarnya.
Cek juga artikel terbaru dari medianews.web.id
