Festival Tengkawang Kalbar membahas akses permodalan bagi petani hutan
Pendahuluan
kalbarnews.web.id – Festival Tengkawang 2025 yang digelar Jaringan Tengkawang Kalimantan Barat membahas tentang akses permodalan bagi petani hutan yang berkecimpung dalam pengembangan komoditas tengkawang (Shorea spp), salah satu tanaman hutan andalan daerah ini.
“Permodalan menjadi salah satu aspek penting bagi petani hutan untuk mengembangkan usaha hasil hutan non-kayu yaitu tengkawang,” kata Anggota Jaringan Tengkawang Kalimantan Barat (Kalbar) Deman Huri di sela Festival Tengkawang 2025 yang digelar di Gedung Konferensi Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalbar, Kamis.
Untuk mendekatkan akses petani terhadap permodalan, kata dia, dalam festival ini diagendakan sesi dialog khusus dengan menghadirkan bank perekonomian rakyat yang sudah berdiri sejak 1993 yaitu Credit Union (CU) Keling Kumang.
Menurut Deman, para petani hutan komoditas tengkawang membutuhkan modal saat musim buah tengkawang.
Untuk mengumpulkan buah tengkawang di dalam hutan, petani membutuhkan waktu berhari-hari karena akses menuju hutan cukup jauh dan sulit ditempuh.
Pembaruan
“Saat mereka berada di dalam hutan itu mereka membutuhkan modal awal untuk membeli kebutuhan makanan saat berada di hutan dan kebutuhan keluarganya saat mereka sedang ke hutan mengumpulkan buah tengkawang,” katanya.
Branch Manager BO Siantan CV Keling Kumang, Yunita yang dihadirkan sebagai narasumber dalam dialog itu mengatakan bahwa bantuan permodalan dapat diakses petani dengan berbagai syarat, di mana syarat utama adalah tercatat sebagai anggota CU Keling Kumang.
“Kami membantu banyak sekali petani dan pelaku UMKM di mana akses permodalan sangat memungkinkan dengan syarat utama masuk dulu menjadi anggota CU,” katanya.
Ia menilai, untuk pengembangan komoditas tengkawang, petani dapat menggunakan jenis pinjaman kelompok produktif yang selama ini memang disediakan untuk sektor perkebunan, peternakan, pertanian, perikanan dan industri rumah tangga.
Koordinator Jaringan Tengkawang Kalbar, Valentinus Heri mengatakan hasil hutan bukan kayu khususnya komoditas tengkawang telah membantu ribuan petani di 171 desa di 11 kabupaten di Kalimantan Barat.
“Berdasarkan pemetaan tahun 2025, potensi buah tengkawang yang bisa dipanen tahun ini mencapai 8.140 ton yang tersebar di 171 desa,” katanya.
Ia mengatakan pemetaan sebaran komoditas tengkawang yang dominan berada di dalam hutan adat dan hutan desa sejak 2017 menemukan potensi tengkawang tersebar di 12 kabupaten di Kalbar yaitu Bengkayang, Kapuas Hulu, Ketapang, Landak, Melawi, Sanggau, Sekadau, Sintang, Singkawang, Sambas, Kubu Raya dan Mempawah.
Cek juga berita terbaru dari radarjawa.web.id
