Gubernur Kalbar Minta Koordinasi Lebih Cepat soal Program MBG untuk Cegah Kasus Keracunan di Sekolah
Gubernur Kalbar Minta Koordinasi Lebih Cepat soal Program MBG untuk Cegah Kasus Keracunan di Sekolah
kalbarnews.web.id – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan, menyoroti pentingnya koordinasi yang lebih cepat dan efektif antara pemerintah daerah dan penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dinilai perlu untuk mencegah terulangnya kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa sekolah di daerah tersebut.
“Setiap ada masalah keracunan, yang dituju selalu pemerintah daerah, padahal ini program nasional. Karena itu, saya sudah minta ke pusat agar koordinator MBG Kalbar bisa segera bertemu dengan kami, supaya jika ada persoalan di lapangan, bisa langsung dikomunikasikan,” ujar Ria Norsan di Pontianak, dikutip Antara, Jumat (26/9/2025).
🍽️ Dua Kasus Keracunan Jadi Catatan Penting
Pernyataan ini disampaikan Gubernur Norsan setelah munculnya dua kasus keracunan yang diduga terkait distribusi makanan Program MBG.
Kasus pertama terjadi di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, dan kasus kedua terjadi di SDN 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Kedua insiden ini memunculkan kekhawatiran publik terkait pengawasan kualitas pangan di sekolah.
Norsan menegaskan bahwa komunikasi yang intensif dengan pihak koordinator wilayah MBG sangat diperlukan untuk mempercepat tindakan preventif dan memastikan distribusi makanan berjalan aman.
🏫 Perhatian pada Kualitas dan Distribusi
Menurut Norsan, masalah keamanan pangan dalam program MBG tidak selalu terletak pada proses memasak. Tantangan utama sering kali muncul saat pengantaran makanan ke sekolah yang berlokasi jauh dari dapur penyedia.
“Kadang persoalannya bukan pada proses memasak, tapi pada pengantaran. Ada sekolah yang lokasinya jauh sehingga makanan yang sudah dimasak beberapa jam sebelumnya menjadi tidak layak konsumsi. Maka harus dicek dulu, kalau tidak layak, jangan diserahkan ke siswa,” jelasnya.
Gubernur menekankan bahwa seluruh pihak yang terlibat harus memperhatikan waktu penyajian, kualitas bahan baku, proses distribusi, hingga pengawasan kelayakan konsumsi untuk menghindari kejadian serupa.
🧑🍳 Pemetaan dan Pengawasan Dapur Penyedia MBG
Selain memperkuat komunikasi, Norsan juga menyoroti pentingnya pemetaan dapur penyedia makanan MBG yang saat ini beroperasi di Kalbar. Ia mengungkapkan rencana untuk melakukan tinjauan langsung ke sejumlah dapur guna memastikan standar kebersihan dan kelayakan operasional berjalan sesuai ketentuan.
“Koordinator MBG di Kalbar harus bisa mengumpulkan semua pihak, termasuk pengelola dapur. Dengan begitu, kita dapat memberikan pengarahan yang jelas dan langkah pencegahan yang lebih maksimal,” ujarnya.
Menurut Norsan, langkah ini krusial agar pemerintah provinsi dapat memiliki akses informasi yang komprehensif terkait penyedia, distribusi, hingga pengawasan kualitas makanan yang diterima siswa.
👨👩👧 Fokus pada Keselamatan dan Kesehatan Anak
Gubernur Norsan menekankan bahwa tujuan utama Program MBG adalah meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah agar mereka dapat belajar dengan lebih sehat dan berprestasi. Karena itu, setiap persoalan yang terjadi di lapangan harus ditangani dengan cepat dan tepat.
“Tujuan kita sama, yaitu agar anak-anak kita sehat dan tidak ada lagi kejadian keracunan,” tegasnya.
Ia berharap pertemuan dengan koordinator wilayah MBG dapat segera terealisasi, sehingga sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak penyedia makanan menjadi lebih solid.
📊 Perkuat Sistem Pengawasan Program Nasional
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat yang bertujuan mendukung peningkatan gizi anak sekolah di seluruh Indonesia.
Namun, kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah, termasuk di Kalbar, menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk memperkuat sistem pengawasan.
Norsan menilai bahwa selain memastikan kualitas bahan pangan, aspek distribusi dan logistik juga harus mendapatkan perhatian serius. Dengan begitu, manfaat program dapat dirasakan sepenuhnya tanpa menimbulkan risiko kesehatan bagi penerima.
🌟 Kesimpulan
Kasus keracunan makanan di Kalbar menjadi peringatan penting bagi pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Gubernur Ria Norsan menegaskan perlunya koordinasi yang lebih cepat dan efektif antara pemerintah daerah, koordinator MBG, dan pihak penyedia untuk memastikan distribusi makanan tetap aman dan berkualitas.
Langkah-langkah seperti pemetaan dapur penyedia, pengawasan ketat terhadap proses distribusi, serta pemeriksaan kelayakan konsumsi diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Fokus utama program ini tetap pada meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak sekolah, sehingga mereka dapat belajar dengan baik dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Cek juga artikel paling baru dan paling top di beritapembangunan.web.id
