Mengapa Jembatan Kapuas I Pontianak Dijuluki ‘Tol’? Kisah di Baliknya
Pendahuluan
kalbarnews.web.id Masyarakat Pontianak sering menyebut Jembatan Kapuas I sebagai Jembatan Tol. Padahal, tidak seperti tol modern di Jawa yang berbayar penuh, jembatan ini kini dilewati secara gratis. Lalu, kenapa masih disebut “tol”? Artikel ini akan mengungkap akar penyebutan tersebut, mulai dari sejarah hingga perkembangan fungsinya.
Sejarah Awal dan Fungsi sebagai Tol
Jembatan Kapuas I dibangun pada akhir 1970-an dan diresmikan oleh Presiden Soeharto sekitar tahun. Pembangunan dengan biaya sekitar Rp 6,06 miliar ini awalnya tidak hanya sebagai jalur penghubung darat, tetapi juga diberlakukan tarif tol — pengguna memang dikenakan biaya saat menyeberang.
Kenapa Disebut “Tol”?
Secara definisi, jembatan tol berarti harus membayar untuk melintasinya. Inilah akar istilah “Tol Kapuas”. Beberapa dekade lalu memang terdapat pos bayar di ujung jembatan, sehingga masyarakat mulai terbiasa menyebutnya tol — meskipun jembatan tersebut sekarang gratis.
Penghapusan Tarif dan Lalu Lintas Meningkat
Pada pertengahan 1990-an, pungutan tarif itu dihapus karena jembatan menjadi jalur utama tanpa alternatif lain. Otomatis, semua kendaraan bisa melintas tanpa biaya. Seiring waktu, volume lalu lintas pun melonjak, menjadikan Jembatan Kapuas I sebagai akses vital yang rawan macet terutama saat jam sibuk.
Ketangguhan Jembatan dan Perubahan Nama
Meski namanya beraroma tol, jembatan ini telah mengalami berbagai peristiwa, termasuk tabrakan tongkang yang menggeser sambungan jembatan hingga 10 cm pada 2013. Namun seiring kabar soal pembangunan jembatan paralel dan penyelesaian kemacetan, popularitas julukan “tol” tetap melekat dalam percakapan sehari-hari warga Pontianak.
Duplikasi Jembatan untuk Mengurai Kemacetan
Untuk menanggulangi kemacetan parah, pemerintah kemudian membangun duplikasi Jembatan Kapuas I, yang diresmikan penggunaannya oleh Presiden Jokowi pada tahun 2023. Dengan hadirnya jembatan kedua, mobilitas semakin lancar, tetapi julukan “tol” masih tetap digunakan sebagai warisan sejarah.
Kesimpulan
Julukan “tol” untuk Jembatan Kapuas I lahir dari praktik pungutan tarif di era awal pembangunan. Setelah diputuskan gratis, fungsi dan perannya berubah menjadi jembatan penghubung utama, tetapi nama itu tetap melekat, sebagai bagian dari sejarah infrastruktur Pontianak. Meski tak lagi tol berbayar, istilah tersebut masih menempel dan menjadi fragmen identitas kota yang unik.
Cek juga artikel terbaru dari ketapangnews.web.id
