SMAN 5 Pontianak Rusak Parah Akibat Angin Puting Beliung Ekstrem, Proses Belajar Pindah ke Aula
kalbarnews.web.id – Bencana angin puting beliung ekstrem yang melanda Kota Pontianak pada Rabu pekan lalu masih menyisakan dampak serius, terutama bagi dunia pendidikan.
Salah satu sekolah yang terdampak adalah SMA Negeri 5 Pontianak Utara. Tiga ruang kelas untuk siswa kelas sepuluh, yaitu kelas H, I, dan J, mengalami kerusakan cukup parah.
Kerusakan tersebut meliputi atap seng metal dengan kerangka baja ringan yang terlepas dan terbang akibat terjangan angin kencang, serta plafon yang ambruk di salah satu ruang kelas.
🏫 Proses Belajar Pindah ke Ruang Laboratorium dan Aula
Kepala SMA Negeri 5 Pontianak, Hardy, menjelaskan bahwa akibat kerusakan ini pihak sekolah harus memindahkan proses belajar mengajar ke ruang laboratorium fisika, laboratorium kimia, serta aula sekolah.
“Akibat kondisi ini, proses belajar mengajar kami terpaksa pindahkan sementara ke ruang laboratorium fisika, kimia, dan aula sekolah,” ujar Hardy saat diwawancarai, Senin (29/9/2025).
Langkah ini dilakukan agar kegiatan belajar tetap berjalan meski kondisi bangunan kelas tidak memungkinkan untuk digunakan.
🌪️ Kronologi Kejadian
Hardy menuturkan bahwa kejadian angin puting beliung terjadi saat tidak ada kegiatan belajar di kelas, karena pada hari itu pembelajaran dialihkan melalui daring.
“Saat kejadian, para guru sedang mengadakan pertemuan di aula. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut,” katanya.
Meskipun tidak menimbulkan korban, bencana ini menyebabkan kerusakan serius pada sarana pendidikan yang berdampak langsung pada kenyamanan dan kelancaran belajar para siswa.
📉 Estimasi Kerugian dan Respons Pemerintah
Hardy mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), BPBD Provinsi Kalbar, serta sejumlah instansi terkait untuk melakukan penanganan dan langkah pemulihan.
“Estimasi sementara kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” jelasnya.
Dukungan dari pemerintah daerah diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali berlangsung secara normal di ruang kelas.
🛠️ Langkah Pemulihan dan Dukungan Lanjutan
Menurut informasi yang dihimpun, tim teknis dari dinas terkait sudah melakukan survei awal untuk menilai tingkat kerusakan dan menentukan langkah perbaikan yang perlu dilakukan.
Pemerintah Provinsi Kalbar melalui BPBD juga sedang mengupayakan bantuan logistik dan dukungan perbaikan sarana pendidikan yang rusak akibat bencana alam ini.
🌧️ Fenomena Cuaca Ekstrem di Pontianak
BMKG sebelumnya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir di sejumlah wilayah Kalimantan Barat, termasuk Pontianak.
Kejadian angin puting beliung ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan cuaca ekstrem dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat, terutama di sektor pendidikan.
Ahli cuaca mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap fenomena serupa, mengingat musim peralihan sering kali memicu terbentuknya awan Cumulonimbus yang dapat memicu angin puting beliung.
📚 Dampak bagi Dunia Pendidikan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana alam. Kerusakan fasilitas belajar tidak hanya mengganggu proses pendidikan tetapi juga menambah beban bagi pihak sekolah dan pemerintah untuk melakukan pemulihan.
Kepala sekolah berharap adanya dukungan cepat dari pemerintah daerah dan pusat untuk pemulihan fasilitas, sehingga para siswa dapat kembali belajar di ruang kelas yang aman dan nyaman.
✅ Kesimpulan
SMAN 5 Pontianak menjadi salah satu korban terdampak dari angin puting beliung ekstrem yang melanda Kota Pontianak. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerusakan pada tiga ruang kelas membuat kegiatan belajar terpaksa dipindahkan ke laboratorium dan aula.
Dengan estimasi kerugian yang mencapai ratusan juta rupiah, sinergi antara sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar pemulihan dapat berlangsung lebih cepat.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi fenomena cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
Cek juga platform artikel paling top di otomotifmotorindo
