Banjir Meluas di Beberapa Titik Kabupaten Ketapang, Warga Diminta Tetap Waspada
kalbarnews.web.id Hujan deras yang turun hampir sepanjang hari di wilayah Kabupaten Ketapang mengakibatkan sejumlah kecamatan dilanda banjir. Intensitas hujan yang tinggi disertai durasi yang cukup panjang membuat air sungai dan parit meluap ke pemukiman warga. Akibatnya, genangan air kini merata di beberapa wilayah yang sebelumnya jarang terdampak.
Kondisi ini terjadi karena sistem drainase di beberapa daerah tidak mampu menampung debit air yang meningkat tajam. Selain itu, letak geografis sebagian besar desa yang berada di dataran rendah membuat air hujan sulit mengalir secara cepat ke sungai utama. Air pun tertahan dan membanjiri jalan serta area rumah warga.
Titik Banjir yang Terpantau
Berdasarkan laporan sementara dari pemerintah kecamatan dan aparat desa, banjir telah terpantau di beberapa titik utama. Di wilayah Kecamatan Air Upas, genangan air melanda Desa Gahang SP 8, Desa Air Upas, dan Desa Air Durian. Beberapa jalan penghubung antarperkampungan kini terendam air setinggi lutut orang dewasa, bahkan di titik tertentu sudah mencapai setengah meter.
Situasi serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Marau. Desa Karya Baru, khususnya di Dusun Batang Belian, mengalami luapan air yang cukup tinggi. Jalan poros utama yang menghubungkan antarwilayah kini tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Sebagian warga terpaksa mencari jalur alternatif untuk beraktivitas.
Sementara itu, laporan dari pihak kecamatan menyebutkan bahwa beberapa rumah warga juga sudah dimasuki air. Barang-barang berharga dan perabot rumah tangga dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan.
Dampak Terhadap Aktivitas Warga
Banjir yang meluas menyebabkan aktivitas warga terganggu. Sekolah di beberapa desa diliburkan sementara, terutama yang lokasinya dekat area sungai. Anak-anak yang biasanya berjalan kaki ke sekolah kini harus tetap di rumah karena akses jalan tergenang air. Para pedagang kecil juga mengalami kesulitan mengirimkan barang dagangan ke pasar karena kendaraan mereka tidak dapat melewati jalan utama.
Di sisi lain, petani setempat turut khawatir karena sawah dan kebun mereka terendam air. Tanaman padi muda dan sayuran berisiko rusak jika genangan tidak segera surut dalam waktu dekat. Beberapa peternak ikan air tawar juga melaporkan kolamnya jebol akibat luapan air yang terlalu deras.
Masyarakat berharap kondisi ini tidak berlangsung lama. Namun, hingga kini curah hujan masih cukup tinggi, sehingga potensi banjir susulan masih terbuka lebar.
Langkah Pemerintah dan Aparat Setempat
Pemerintah kecamatan bersama aparat desa telah melakukan upaya tanggap darurat. Mereka melakukan pemantauan di lokasi banjir, membantu evakuasi barang milik warga, dan menyiagakan pos pengawasan di beberapa titik rawan. Selain itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah menerima laporan dan bersiap menurunkan tim untuk membantu warga apabila air terus naik.
Petugas menghimbau warga agar tidak panik dan tetap siaga, terutama mereka yang tinggal di pinggir sungai. Jika kondisi air meningkat drastis, evakuasi akan dilakukan ke tempat yang lebih aman seperti balai desa atau sekolah terdekat. Warga juga diingatkan agar tidak memaksakan diri melintasi arus air deras karena berisiko terseret.
Faktor Alam dan Kerusakan Lingkungan
Secara geografis, Kabupaten Ketapang memang memiliki kontur tanah yang bervariasi, sebagian besar berupa dataran rendah dengan aliran sungai besar yang melintasi banyak desa. Ketika curah hujan tinggi terjadi secara terus-menerus, maka air sungai cenderung meluap ke permukiman warga.
Namun, faktor alam bukan satu-satunya penyebab. Kerusakan hutan dan berkurangnya vegetasi di daerah hulu sungai juga mempercepat aliran air ke dataran rendah. Penebangan liar dan perubahan lahan menjadi perkebunan sawit turut memperburuk kemampuan tanah menyerap air hujan. Akibatnya, banjir menjadi lebih sering terjadi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Warga Dihimbau Tetap Waspada
Pemerintah daerah melalui camat dan kepala desa mengimbau warga untuk tetap waspada. Curah hujan diperkirakan masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak menyepelekan kondisi ini dan segera melaporkan perkembangan situasi ke aparat desa bila terjadi peningkatan debit air.
Warga juga disarankan untuk mengamankan dokumen penting, peralatan elektronik, serta hewan ternak agar tidak terendam. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan sangat penting agar saluran air tidak tersumbat oleh sampah rumah tangga yang dapat memperparah genangan.
Penutup: Harapan Air Segera Surut
Banjir di Kabupaten Ketapang menjadi pengingat penting bahwa kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam masih harus terus ditingkatkan. Dengan koordinasi yang baik antara warga, aparat desa, dan pemerintah daerah, diharapkan penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Semoga kondisi cuaca segera membaik dan debit air berangsur surut, sehingga warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa tanpa rasa khawatir. Namun, untuk saat ini, kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama bagi seluruh masyarakat Ketapang.

Cek Juga Artikel Dari Platform infowarkop.web.id
