Kajati Kalbar Tekankan Integritas dan Profesionalisme Aparat Kejaksaan
kalbarnews.web.id Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Barat, Emilwan Ridwan, resmi memulai penugasannya di Bumi Khatulistiwa. Kehadirannya menjadi perhatian tidak hanya bagi jajaran internal Kejaksaan, tetapi juga masyarakat Kalbar yang menaruh harapan besar terhadap penegakan hukum yang bersih, tegas, dan berintegritas.
Dalam pertemuan perdana dengan jajaran Kejati Kalbar, para Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), serta pimpinan cabang Kejari se-Kalbar, Emilwan menegaskan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks. Oleh karena itu, ia meminta seluruh aparatur Kejaksaan untuk menguatkan integritas, meningkatkan profesionalisme, dan menjaga kepercayaan publik yang telah terbangun selama ini.
“Terima kasih atas sambutan teman-teman semua. Hari ini menjadi awal bagi saya menjalankan tugas di Kalimantan Barat,” ujarnya dalam pertemuan tersebut di Kantor Kejati Kalbar.
Kepercayaan Publik Harus Dijaga
Emilwan menyoroti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan saat ini berada pada level yang cukup tinggi dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya. Namun, kepercayaan tersebut bukan sesuatu yang statis. Jika tidak dijaga melalui kinerja yang nyata, kepercayaan publik dapat menurun sewaktu-waktu.
Menurutnya, pemberantasan tindak pidana korupsi merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap lembaga Kejaksaan. Oleh karena itu, seluruh aparat hukum diminta tidak hanya bekerja berdasarkan formalitas prosedural, tetapi juga menunjukkan kemauan kuat dalam menyelesaikan kasus-kasus yang menyangkut kepentingan publik.
“Kinerja pemberantasan korupsi juga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat. Saya berharap, jangan ada yang lengah, jangan ada yang merasa terlalu percaya diri, tetap bekerja dengan profesional dan menjaga integritas,” tegasnya.
Pengawasan Internal Wajib Diperketat
Selain berbicara soal kinerja penindakan, Emilwan juga menekankan pentingnya pengawasan dari dalam. Ia mengingatkan bahwa pencapaian institusi tidak akan berarti apa-apa jika di dalam struktur internal terdapat oknum yang melakukan penyimpangan, baik itu pemanfaatan jabatan, intervensi penanganan perkara, maupun tindakan yang merusak martabat Kejaksaan.
Menurutnya, pengawasan melekat harus dilakukan dengan ketat di seluruh tingkatan. Kajari, Kepala Seksi, hingga Jaksa Fungsional memiliki tanggung jawab moral dan struktural untuk memantau pelaksanaan tugas masing-masing agar tetap berjalan sesuai aturan.
“Pengawasan melekat sangat penting. Jangan sampai ada satu tindakan atau perilaku yang mencederai kepercayaan masyarakat. Sekali integritas terganggu, citra institusi akan sulit dipulihkan,” ujarnya menekankan.
Fokus Kerja: Observasi, Evaluasi, Lalu Eksekusi
Dalam kesempatan tersebut, Emilwan juga menyampaikan bahwa dirinya belum akan menetapkan target kerja khusus dalam waktu dekat. Ia memilih untuk terlebih dahulu melakukan observasi dan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi internal Kejati Kalbar dan seluruh Kejari di kabupaten/kota.
Laporan awal dari masing-masing bidang seperti Pembinaan, Intelijen, Pidana Khusus (Pidsus), Pidana Umum (Pidum), serta Perdata dan Tata Usaha Negara telah diterima. Namun ia ingin mengkaji setiap permasalahan satu per satu sebelum menentukan skala prioritas penanganan.
“Target ditetapkan setelah semuanya dipetakan. Saya masih baru. Beberapa persoalan akan dipelajari terlebih dahulu. Yang terpenting, progres kinerja tetap berjalan baik,” jelasnya.
Sikap ini menunjukkan pendekatan kepemimpinan yang hati-hati dan terukur, jauh dari sikap terburu-buru atau pencitraan sesaat.
Sinergi dengan Media untuk Keterbukaan Informasi
Mengakhiri arahannya, Emilwan menegaskan pentingnya membangun komunikasi yang sehat antara Kejaksaan dan media massa. Menurutnya, media memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi yang objektif dan mendorong transparansi lembaga penegak hukum.
“Media adalah mitra strategis. Informasi dari rekan-rekan pers membantu saya memahami kondisi sosial masyarakat. Kita harus membangun kebersamaan agar penyebaran informasi tetap objektif,” katanya.
Dengan sinergi yang baik, penegakan hukum tidak hanya berjalan melalui jalur formal proses peradilan, tetapi juga terbangun melalui kesadaran publik yang lebih luas.
Penutup: Menjaga Marwah Kejaksaan Bersama-Sama
Kehadiran Kajati baru di Kalimantan Barat membawa harapan akan penegakan hukum yang semakin kuat, bersih, dan transparan. Namun, perubahan bukan hanya bertumpu pada satu orang. Seluruh aparatur Kejaksaan memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menjaga marwah institusi.
Integritas adalah fondasi. Profesionalisme adalah jalan. Kepercayaan publik adalah tujuan.

Cek Juga Artikel Dari Platform infowarkop.web.id
